Rabu, 09 November 2011

8 LANGKAH MEMELIHARA KEPERCAYAAN DIRI

8 Langkah Memelihara Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri merupakan jalan untuk meraih kesuksesan hidup. Sebaliknya, terjatuh dalam tekanan hal-hal negatif, keragu-raguan, kecemasan, dan ketidaktentuan tentang kemampuan seseorang merupakan gerbang menuju kegagalan.

Betapa banyak potensi yang terbuang sia-sia dan menghilang begitu saja dikarenakan para pemilik potensi tersebut tidak menyadari nilai segenap kemampuan yang telah Allah limpahkan kepada mereka. Berapa banyak para remaja dan pemuda yang kehilangan kesempatan baik dan masa depan gemilang hanya karena mereka tak kuasa memamerkan kemampuan mereka. Dan hanya karena para pemilik potensi tersebut tidak memiliki rasa percaya diri, menguaplah berbagai kapabilitas yang menghasilkan karya-karya dan kerja-kerja luar biasa.

Seandainya manusia benar-benar memanfaatkan segenap potensi mereka, maka mereka akan menggapai kesuksesan di berbagai bidang. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa diambil seseorang untuk meluluhlantakkan berbagai ide dan perasaan negatif di dalam kehidupan, baik dalam pemikiran, tingkah laku, moral, kebiasaan, atau bahkan kata-kata.
...manusia yang benar-benar memanfaatkan segenap potensi mereka, akan menggapai kesuksesan di berbagai bidang...
Langkah-langkah berikut ini akan membantu seseorang melepaskan semua pemikiran dan perasaan buruknya, menolongnya membebaskan dirinya dari efek-efek hal-hal negatif itu, dan membantunya menghadapi hidup dengan lebih percaya diri dan penuh harapan positif. Langkah-langkah tersebut adalah:
  1. Telisik berbagai pemikiran dan sifat-sifat khas (karakteristik) negatif terpenting di dalam kehidupan kamu.
  2. Pikirkan setiap pemikiran dan sifat-sifat tersebut secara terpisah.
  3. Cobalah untuk memikirkan segenap pemikiran dan sifat-sifat dirimu dengan cara yang logis dan analitik, sehingga kamu bisa mengetahui berbagai penyebab dan dasar-dasar kemunculannya. Kamu harus tahu apakah hal-hal tersebut adalah realita atau hanya ilusi dan fantasi belaka.
  4. Apabila ternyata hanyalah ilusi, maka kamu harus membebaskan dirimu darinya. Kamu harus melenyapkan berbagai penyebab pemikiran dan sifat-sifat buruk itu, serta meminimalisasi kemunculannya, sebisa mungkin. Ditambah lagi, kamu harus menyadari bahwa jika sifat-sifat dan pemikiran negatif itu semakin mengakar, maka usaha dan waktu yang diperlukan untuk menghilangkannya pun semakin tinggi dan banyak.
  5. Kemudian ketika situasi sudah semakin tenang, nyaman, bebas dari gangguan dan kekhawatiran, cobalah untuk menghubungkan pikiran dan dirimu dengan situasi positif penting (hasil dari rasa percaya diri) yang dibalut sebuah tatakrama konsisten. Camkan setiap detil suara, image, perasaan, dan atmosfer sekitar pada situasi tersebut. Ketika kamu telah mencapai puncak aktivitas mental, kenyamanan psikologis, kebahagiaan hati, dan kamu merasa bahwa dirimu jauh dari realita diri yang tidak percaya diri, maka ucapkanlah, “Allahu Akbar, Subhanallah, La Ilaha Illallah,” yang dibarengi dengan gerakan tertentu jari-jari kamu. Situasi tersebut, sebagai contoh, bisa menjadi berita awal kesuksesan dirimu. Atau sebuah saat yang ditindaklanjuti dengan beribadah kepada Allah.
  6. Ulangi kontemplasi tersebut selama beberapa kali sampai situasi positif dengan segenap perasaan, konsekuensi emosional dan psikologis tersebut terhubung satu sama lainnya.
  7. Ketika perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikiran negatif itu muncul kembali di setiap situasi, maka cobalah untuk sejenak menutup mata, lalu lenyapkan hal-hal negatif itu. Kemudian bayangkan bahwa di hadapan dirimu ada sebuah papan bertuliskan STOP. Kontemplasikan kata tersebut dan baca berulang kali, seolah-olah kamu tidak melihat kata lainnya.
  8. Lalu bayangkan bahwa di belakang papan pengumuman “STOP” itu terdapat taman bunga, sungai jernih yang menimbulkan suara gemericik air, burung-burung yang bernyanyi, dan hembusan angin yang lembut. Tetap pejamkan matamu, nikmatilah imajinasi tersebut, sampai kamu merasa telah mendapatkan kepercayaan diri.
...jadikan Allah sebagai tempat bersandar, mengadulah kepada-Nya. Karena hanya Dia-lah satu-satunya yang bisa membuat seseorang tertawa dan menangis....
Dan jangan lupa, jadikan Allah sebagai tempat bersandar, mengadulah kepada-Nya. Karena hanya Dia-lah satu-satunya yang bisa membuat seseorang tertawa dan menangis. Oleh karena itu, kamu mesti bertobat dan memohon ampunan Allah, serta secara konstan mengingat-Nya, sehingga hatimu bangkit kembali dan kepercayaan diri terpelihara dengan baik. Selamat mencoba

Tidak ada komentar: